Tawassul menjadi yang Utama bagi keluarga Tsirwah, khususnya oleh para Asatidz saat mengajak ngaji keluarga Tsirwah, sebab dengan ini menjadikan kita diketahui oleh Alloh sebagai penimba ilmu yang disiplin (menimba ilmu dari guru, dari gurunya guru dan seterusnya hingga bersambung ke Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam).

Beberapa fadilahnya :

• Mendapatkan keberkahan Masyayikh
• Wasilah lebih dekat dengan Alloh melalui perantara para kekasih-Nya
• Menunjukkan penghambaan

Doa-doa Tsirwah meliputi :

1. Bacaan Rabbisyrohli sebagaimana dalam ayat 25 – 28 surat Thaha:

{ قَالَ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِی صَدۡرِی (25) وَیَسِّرۡ لِیۤ أَمۡرِی (26) وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةࣰ مِّن لِّسَانِی (27) یَفۡقَهُوا۟ قَوۡلِی (28) }

Artinya: “Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, Dan mudahkanlah untukku urusanku, Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, Agar mereka mengerti perkataanku,”

2. Bacaan Rodhitu Billah, ajaran Rasulullah SAW:

رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا ، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا ، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا ورَسُولًا

Kata Baginda Nabi: “Barangsiapa yang membaca: ‘Rodhitu billahi robba wabil islami dina wabi muhammadin rosula’ maka wajib baginya surga,” (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i.)

3. Bacaan Robbi Zidni, dzikir penambah ilmu dalam Alquran surat Thaha ayat 114:

وَقُل رَّبِّ زِدۡنِی عِلۡمًا وَارْزُقْنِي فَهْمًا

Artinya: “Dan katakanlah (wahai Muhammad) ‘Wahai Tuhanku, tambahkanlah ilmu untukku dan berikanlah aku rezeki berupa pemahaman yang baik’,”